Kamis, 24 Januari 2013

QUIZ 2

Sejarah GSM di Indonesia


Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang pertama mengadopsi teknologi seluler versi komersil. Teknologi seluler yang digunakan saat itu adalah NMT (Nordic Mobile Telephone) dari Eropa, disusul oleh AMPS (Advance Mobile Phone System), keduanya dengan sistem analog. Teknologi seluler yang masih bersistem analog itu seringkali disebut sebagai teknologi seluler generasi pertama (1G). Pada tahun 1995 diluncurkan teknologi generasi pertama CDMA (Code Division Multiple Access) yang disebut ETDMA (Extended Time Division Multiple Access) melalui operator Ratelindo yang hanya tersedia di beberapa wilayah jakarta,jawa barat, dan Banten
Sementara itu di dekade yang sama, diperkenalkan teknologi GSM (Global Global System for Mobile Communications) yang membawa teknologi telekomunikasi seluler di Indonesia ke era generasi kedua (2G). Pada masa ini, Layanan sms singkat (Inggris: short message service) menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel berkat sifatnya yang hemat dan praktis. Teknologi GPRS (General Packet Radio Service) juga mulai diperkenalkan, dengan kemampuannya melakukan transaksi paket data. Teknologi ini kerap disebut dengan generasi dua setengah (2,5GB), kemudian disempurnakan oleh EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution), yang biasa disebut dengan generasi dua koma tujuh lima (2,7G). Telkomsel sempat mencoba mempelopori layanan ini, namun kurang berhasil memikat banyak pelanggan. Pada tahun 2001, sebenarnya di Indonesia telah dikenal teknologi CDMA generasi kedua (2G), namun bukan di wilayah Jakarta, melainkan di wilayah lain, seperti Bali dan Surabaya.
Pada 2004 mulai muncul operator 3G pertama, PT Cyberr  Access Comunnication (CAC), yang memperoleh lisensi pada 2003. Saat ini, teknologi layanan telekomunikasi seluler di Indonesia telah mencapai generasi ketiga-setengah (3,G), ditandai dengan berkembangnya teknologi HSPDA (High-Speed Downlink Packet Access) yang mampu memungkinkan transfer data secepat 3,6 Mbps.

Bakrie Telkom
  1. Volution Data Optimized (EVDO) Revision A
  2. Esia Gogo
  3. Esia Audio Conference
  4. Esia Myrings
  5. Mobile Radio
  6. Portal Horor
  7. VMS
  8. GMAIL SMS
  9. TTM
  10. Job
ExcelComindo (XL)
  1. Blackberry
  2. Whare Are U
  3. E-money
  4. Block Call
  5. Life Tools
  6. Android
  7. XL Music Life
  8. SMS Asisten
  9. International Roaming
  10. BIS Blizz
Indosat
  1. Ceesan
  2. Color Code
  3. PIC ME
  4. Iring
  5. Blackberry On Demand
  6. Payment Point
  7. Indosat Super Wifi
  8. Im3 Buzz
  9. BINGO
  10. Im3 School
Telkom
  1. SLJJ
  2. Ivas
  3. SLI Group 1
  4. TENI
  5. Astinet
  6. Portwholesale
  7. Lokal
  8. SLI Group III
  9. Hosting
  10. Telkom Global
Telkomsel
  1. NSP 1212
  2. Langit Musik
  3. SLI 007
  4. TM ON
  5. FLASH
  6. OPERA MINI
  7. T-Cash
  8. Tap Izy
  9. Facebook Zero
  10. SMS Banking
Perbedaan Hub, Switch, Repeater, Bridge, dan Router.

Hub
     Suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star.

Cara Kerja:
  • Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-port yang lain di hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.
  • Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan
  • Download simulasi cara kerja Hub disini

Switch
  • Switch bentuknya hampir sama dengan hub.
  • Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN Switch merupakan perluasan dari konsep bridge.

Cara Kerja:
  • Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and forward.
  • Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya. Sedangkan Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
  • Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.
  • Download simulasi cara kerja Switch disini



Bridge
  • Berfungsi menghubungkan dua buah LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu LAN yang jauh lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa Bridge.
  • Bridge dapat menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet).
  • Bridge dapat menghubungkan dua LAN yang kedua-duanya menggunakan metode transmisi baseband atau broadbrand ataupun LAN dengan baseband dan LAN dengan broadband atau metode akses CSMA/CD dengan token passing dan sebagainya bergantung pada jenis Bridge yang digunakan.

Cara Kerja:
  • Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket paket diteruskan ke segmen tujuan. Dengan demikian bridge juga mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
  • Bridge bekerja pada lapisan physical layer dan data link layer, sehingga akan mempengaruhi unjuk kerja LAN bila sering terjadi komunikasi sistem yang berada di LAN yang berbeda yang terhubung oleh Bridge.
  • Download simulasi cara kerja Bridge disini


Router
Berfungsi agar data sampai ke tempat tujuan pada jaringan sesuai yang dikehendaki.

Cara Kerja:
  • Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protocol tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logical bukan fisikal.
  • Router dapat memilih jalan alternatif yang terbaik (rute terbaik untuk transportasi data.), bila memang ada beberapa jalan untuk mencapai tujuan atau bila salah satu jalan ke tempat tujuan terputus karena sesuatu hal.
  • Router bekerja pada lapisan physical, data link dan network layer, sehingga tidak dapat digunakan sembarangan.
  • Router umumnya paling tidak terhubung ke dua jaringan., dua LAN atau WAN ke LAN dan jaringan dari ISP ( Internet Service Provider). Beberapa modem DSL dan cable modem juga memiliki fungsi router yang terintegrasi ke dalamnya sehingga memungkinkan beberapa computer membentuk jaringan dan langsung terhubung ke internet.
  • Apabila hub, bridge dan switch merupakan networking device maka router merupakan internetworking device.
  • Download simulasi cara kerja Router disini

 10 perangkat jaringan Wireless dan  Fungsi dari perangkat tersebut :

  • WiFi 802.11g : merupakan spektrum dasar yang paling banyak digunakan untuk menangani permasalahan seputar konektivitas saat ini, teknologi ini mampu melakukan transfer data hingga kecepatan maksimal 54 mbps, atau sekitar 6.75 MBps
  • WiFi 802.11n : merupakan teknologi WiFi yang paling cepat, karena mampu menangani transfer data hingga kecepatan maksimal 300 Mbps
  • Bluetooth standar : perangkat yang paling sering kita temui di gadget seperti HandPhone maupun perangkat elektronik lainnya, memiliki kecepatan transfer maksimal hanya 3 Mbps
  • Wireless HD : Teknologi ini khusus bagi pecinta film atau penggemar video berdefinisi tinggi (High Definition), pada jarak 10 meter, kecepatan transfernya hingga 4 Gbps, namun menurut teori kecepatan transfernya justru bisa menembus 25 Gbps.
  • Zigbee : teknologi standar wireless yang dikatakan paling hemat daya (listrik) karena hanya mampu menghandle transfer data dengan kapasitas kecil saja, namun teknologi ini memiliki keunggulan, yaitu dapat menyampaikan respon suatu instruksi dengan cepat, contohnya pada remotecontrol.
  • Wireless USB : memiliki kecepatan transfer hingga 110 Mbps dalam radius 10 meter, dan pada radius 3 meter, kecepatannya meningkat hingga 4 kali lipat, yaitu menjadi 480 Mbps
  • USB WiFi: untuk koneksi WiFi khusus PC yang tidak ada built-in WiFinya
  • PCMCIA Adapter: Alat ini ditambahkan pada Notebook dengan PCMCIA
  • Hardware Access Point Plus: Perangkat standar yang digunakan untuk akses point,dipasangkan pada hub,kabel modem atau alat lainnya. untuk menghubungkan komputer dengan WiFi kedalam sebuah Network lain.
  • PCI Card Wireless Network: CArd WiFi yang ditancapkan di slot komputer atau dipower dari USB yang sudah dipasang di PCI slot.

10 Internet Service Provider (ISP) layanan Wireless yang ada di Indonesia

  • D-Net
  • WIDA
  • PT.Remala Abadi
  • PadiNET
  • CENTRIN
  • CDN
  • PT.Pos
  • PT.Hipernet Indodata
  • RADNET
  • King Network Indonesia

5 perangkat VoIP beserta fungsinya

  • Protocol: Mengatur komunikasi diantara beberapa komputer didalam sebuah jaringan sehingga komputer-komputer jaringan dan komputer berbeda platform dapat saling berkomunikasi.
  • VoIP Server: Fungsinya menghubungkan beberapa titik komunikasi server
  • Soft Phone: Aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan telepon secara langsung dari komputer.
  • Soft Swicth: Meliputi fungsi swicthing,kontrol,pensinyalan,dan interface.
  • VoIP Gateway Protocol.

     2 teknologi VoIP yang ada di Indonesia

  • H.323,Protokol H.323 adalah salah satu dari Protokol VoIP yang penerapannya ditemukan secara luas untuk lalulintas jarak jauh, seperti layanan Jaringan Area Lokal (LAN). Namun, karena perkembangan baru, protokol yang lebih kompleks seperti MGCP dan SIP, H.323 penyebaran semakin terbatas untuk membawa jarak jauh yang ada lalu lintas jaringan. Secara khusus, Session Initiation Protocol (SIP) telah mendapatkan penetrasi pasar luas VoIP.
  • Media Gateway Control Protocol (MGCP)

macam-macam Antena 

      •      Antena Gird

                 Antena ini merupakan salah satu antena WiFi yang populer, biasa digunakan point
                 to-point.
                 Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangan.

      •   Antena Sectoral
Antena sectoral mirip dengan antena omnidirectoral, yang juga digunakan untuk access point to serve a point-to-multi-point (P2MP) links. Dapat menampung hingga 5 client. Beberapa antena sectoral dibuat tegak lurus dan ada juga yang horizontal.
Fungsinya sama seperti antena grid yaitu memfokuskan ke satu titik.
  • Antena Flat
Antena ini hanya digunakan untuk jarak yang dekat dan tidak untuk jarak yang jauh karena frekuensinya yang kecil.
  •  Antena Rocket
Fungsinya point-to-point memeiliki jangkauan sinyal yang jauh, produk wireless ubiquiti. Menggunakan radio rocket M5, cara settingannya menggunakan browser.
  • Antena Omni
Fungsi utama antena ini adalah untuk memperluas area coverage sinyal, bukan untuk mempekuat sinyal, biasanya digunakan sebagai antena transmitter atau hotspot.
  •       Antena Omnidirectional 
       Antena omnidirectional yaitu jenis antena yang memiliki pola pemancaran sinyal ke segala        arah dengan daya yang sama, untuk menghasilkan cakupan area yang luas.
  •       Antena Omni Slotted Maveguide
      Antena omni slotted maveguide ini merupakan salah satu antena omni directional untuk                     memancarkan sinyal wireless LAN 2,4 Ghz dengan polarisasi horizontal memiliki kemampuan        yang sangat bagus dan mampu meningkatkan jangkauan yang lebih jauh.
  •        Antena Yagi
 berfungsi untuk memantulkan sinyal dengan dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven.
  •         Antena Parabolik

         berfungsi untuk menerima 3 satelit sekaligus tanpa harus menggerakkan antena, dapat
                menampilkan gambar dari semua TV dari semua satelit yang tertangkap.

   fungsi perbedaan dari LTE dan EVDO Rev.C


           LTE merupakan singkatan dari Long Term Evolution yang komersial pertama di Asia Tenggara dan hadir di Singapura. Jaringan LTE memiliki kecepatan 300 Mbps dan dirancang untuk pengiriman data atau meningkatkan kecepatan dan kapasitas jaringan selular agar lebih efisien. LTE merupakan proyek dari 3rd Generation Partnership Project(3GPP). Teknologi ini mendukung bandwidth carrier yang berbeda.
EVDO Revisi C akan mendukung skalabilitas channel bandwidht yang fleksibel dan dinamis dari 1,25 MHz sampai 20 MHz dan akan mundur kompatibel dengan Revisi A dan B. Revisi C tidak hanya aakan meningkatkan tingkat puncak hingga 200 mbps di downlink tetapi juga akan memberikan keuntungan yang signifikan dalam thougput sektor.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar